Selasa, 10 Agustus 2010




MARHABAN YAA SYAHRUR RAMADHAN
MARHABAN YAA SYAHRUS SIYAM
MARHABAN YAA SYAHRUL MUBAARAK


Perbanyak amal dan ibadah
SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 1431 H

Minggu, 18 Juli 2010

NASIHAT BAGI CALON PENGANTIN


Asma’ bin Kharijah Al-Fazzari ra. Berkata kepada putrinya dihari pernikahannya:
Saat ini engkau keluar dari sangkar emasmu menuju ranjang yang tak kau kenal, dan teman yang engkau belum terbiasa dengannya. Jadilah engkau buminya, maka dia akan menjadi langitmu. Jadilah permadaninya, dia akan menjadi tiang sandaranmu. Jadilah budaknya, maka dia akan menjadi budakmu. Jangan menyelimuti dirimu, karena dia akan membenci dan jangan menjauhinya karena dia akan melupakanmu. Jika dia mendekatimu, maka mendekatlah engkau kepadanya. Jika dia menjauhimu (lagi marah), maka menjauhlah engkau darinya. Jagalah penciuman, pendengaran dan penglihatannya. Sehingga dia hanya akan mencium aroma yang sedap darimu, mendengar kata-kata yang baik dan melihat pemandangan yang cantik.



Wasiat Seorang Ibu Untuk Anaknya

Setelah Al Haris bin Amr, Raja negeri Kandah berkahwin dengan anak perempuan Auf bin Muhlim, di waktu utusan di raja hendak membawa pengantin perempuan untuk disampaikan kepada Raja tadi, maka ibunya berwasiat kepada anak perempuannya ini. Dia berkata:-
"Wahai anakku!
Kalaulah wasiat ini untuk kesempurnaan adabmu
aku percaya kau telah mewarisi segala-galanya,
Tetapi !
Ia sebagai peringatan untuk yang lalai
Dan pedoman kepada yang berakal.
Andai ibu-bapamu dapat memberikan segala-galanya
nescaya,tidak perlu bagimu seorang suami
dan kau terlalu berharga bagi kami,
Tetapi !
Wanita dicipta untuk lelaki
Lelaki dicipta untuk wanita.
Bercerailah kau dari ayunan buaianmu
meninggalkan teratak tempat besarmu
melangkah menuju ke alam baru
yang belum kenal
yang belum biasa
Kau milik suamimu
anggap dirimu sebagai hamba
tentunya suamimu
jadi teman yang paling setia
Bawalah wasiat dariku sepuluh sifat
sebagai bekalan perjalanan
menuju alam bahagia
Relakan hatimu
sekadar yang ada
semoga suci hatimu
dengan taat setia
dan hulur tanganmu
tanda mahu berganding bahu
jauhkan dirimu dari
segala yang jelek
yang dihidu atau dipandang mata
juga awasi gerak lakumu
agar tidak sumbang mengguris rasa
Sembunyikan suram wajahmu
gantikan ia dengan sinar
secerah sang suria pagi
Dan badan yang semerbak harum
bermandikan bauan
mata berpasak, kening bercelak
itu menambah seri
itu membangkitkan berahi
dan…………….
air cukup memadai
bagi yang tiada
Jaga masa makannya
juga waktu tidurnya
kerana,
perut kosong hilang bicara
mata mengantuk hilang kesabaran di dada
Kunci mulutmu
tabahkan hatimu
badanmu terselamat
jiwa temanmu tidak terseksa
Simpan dulu kerianganmu
di kala dia berduka
pendamkan kesedihanmu
di kala dia bergembira
akibat aksi tidak senada
hilang simpatimu disebab pertama
keruh suasana disebab kedua
Hulur tanganmu……
andai kau menghulur sebelah tangan
nescaya dia menghulur kedua belah tangan
tidak cukup tangan, nyiru pula ditadahkan
Ketahuilah !
Kasihmu tiada sampai ke mana
Jika hatimu berdua tidak sejiwa
kasih kau, kasihlah dia
benci kau, bencilah dia
Allah saja yang menentukan nasibmu."
"Kau bawalah wasiatku ini, dan sampaikan salamku kepada suamimu."

Beginilah ibu tadi menambah pesanan kepada anaknya. Seterusnya wanita ini telah tercapai kedudukan yang mulia di sisi suaminya. Dia telah memperolehi tujuh orang anak lelaki, yang semuanya mereka telah menjadi pemerintah negeri Yaman selepas ayah mereka. Beginilah seterusnya statusnya wanita-wanita yang memiliki kelebihan. Aku sudahi dengan nama Allah, semoga Dia memberi taufik dan hidayat. Amin.

(ku perembahkan untuk saudariku yang telah melepas masa lajangnya. Barokallohu alaikuma....Smg mjd keluarga yang sakinah mawahdah wa rohmah)

Sabtu, 17 April 2010

Teratai



Keindahannya menentramkan hati meski selayang pandang. Siapa yang tak mengenalnya? Dialah “teratai”dalam bahasa latinnya disebut “ Lotus “.Teratai (Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily atau waterlily. Di Indonesia, teratai juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus Nelumbo (lotus). Teratai merupakan tanaman yang hidup diatas air yang terapung dan tenang.


Tanaman yang sarat nilai keindahan dan membawa banyak inspirasi penikmatnya. Bunga ini juga digunakan sebagai symbol matahari terbit dalam astrologi masyarakat Mesir kuno. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air.
Akarnya yang saling kait-mengait dalam dasar air membuat teratai tidak gampang meninggalkan hidupnya, ia tetap berdiri tegak dengan keindahan dan kesempurnaan-nya. Teratai terdiri dari sekitar 50 spesies yang tersebar dari wilayah tropis hingga daerah subtropis seluruh dunia. Teratai yang tumbuh di daerah tropis berasal dari Mesir. Pada zaman Mesir kuno, teratai dan lotus banyak tumbuh di pinggir Sungai Nil. Nymphaea caerulea dan Nymphaea lotus adalah dua spesies yang berasal dari Mesir. Bunga N. caerulea hanya berumur sehari, mekar di pagi hari dan tenggelam di bawah air di senja hari. Bunga dari N. lotus mekar pada malam hari dan menguncup di pagi hari. Peninggalan dari kedua jenis teratai asli Mesir ini ditemukan di makam Ramses II.


Ketika air pasang bunga teratai akan naik dan ketika air surut terataipun ikut surut. Meskipun ia hidup ditempat air yang kotor, bunga ini tetap bersih, segar dan indah. Sungguh menakjubkan bukan?
Jika diibaratkan teratai adalah sosok yang memiliki kesucian karena meski ia hidup di tempat kotor atau keruh ia tak sedikitpun ikut kotor, keharmonisan dengan lingkungan tanpa mengorbankan jati dirinya, keindahannya dapat terjangkau oleh siapapun dari yang paling rendah sampai paling tinggi, kemapanan dan kematangan dalam hidup dan di manapun ia ditempatkan, kesetiaan pada kedudukannya meski kemarau panjang atau hujan mendera ia tetap bertahan dengan sosok anggunnya, serta sikap cinta tanah air yang telah menghidupinya sehingga ia memiliki prinsip hidup yang tinggi dan mampu menghadapi dan mengatasi semua tantangan yang hadir dalam hidupnya.


Meskipun ia bukan bunga yang harum semerbak, tapi kehadirannya mampu membuat orang menoleh dan memperhatikannya dimanapun ia berpijak baik ditempat yang indah sampai pada tempat kumuh sekalipun ia dapat mempertahankan hidupnya dan kita dapat menikmati keindahannya.

Rabu, 31 Maret 2010

Jangan Tunda Sedekah

Pada suatu hari, ketika berada di dalam kamar mandi, Abul Hasan Al-Busyanji berteriak memanggil muridnya seraya berkata, “Ambilkan bajuku dan segera berikan kepada Fulan.”
“Mengapa Anda tidak memberikan pakaian itu nanti setelah keluar dari kamar mandi?” tanya murid.
“ Saat ini dalam hatiku terbeti keinginan untuk memberikan pakaian itu kepada Fulan. Jika kutunda sampai keluar dari kamar mandi, aku khawatir, niat baikku ini akan berubah,”jawabnya.

Saudaraku, betapa seringnya kita gagal melakukan perbuatan baik hanya karena menundanya. Waktu yang kita miliki hanyalah saat ini, sedangkan nanti, kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Bisa jadi, nanti kita tidak lagi memiliki masa luang, jatuh sakit, menjadi miskin, menjadi tua dan lemah, atau keburu direnggut maut. Rosulullah bersabda : “Manfaatkan lima hal sebelum datang lima yang lain. Manfaatkanlah masa mudamu sebelum tiba masa tuamu, masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu, masa kayamu sebelum tiba masa miskinmu, masa luangmu sebelim tiba masa sibukmu dan masa hidupmu sebelum tiba ajalmu.”
Disamping itu, hayi kita juga mudah berubah-ubah. Anas bin Malik ra menyatakan bahwa Rosulullah saw sering membaca doa berikut: “Ya muqollibal quluub, tsabbit qalbiy ‘ala dinnik.” (Wahai Yang maha Membolak – balikkan hati, teguhkanlah hatiku dalam agama-Mu).
Demi menyelamatkan niat baiknya, Abul Hasan Al-Busyanji tidak mau menunggu hingga keluar dari kamar mandi.

Saudaraku, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita dalam detik berikutnya. Oleh karena itu jangan tunda amal saleh. Dari sekian amal saleh, ada beberapa amal saleh yang tidak boleh kita tunda-tunda pelaksanaannya, Rosulullah saw bersabda:
Wahai Ali, ada tiga hal yang jangan kau tunda pelaksanaanya, yaitu shalat jika telah tiba waktunya, (pengebumian) jenazah jika telah siap dan (segera nikahkan) gadis jika engkau dapatkan orang yang sepadan (kufu’) untuknya.”

Hatim Al-Asham ra berkata, “Tergesa-gesa itu merupakan ajakan setan, kecuali dalam lima hal: memberi makan tamu, menyelenggarakan jenazah, menikahkan anak perempuan, melunasi hutang dan bertobat dari dosa.”
(dkutip dari “Kisah-kisah dalam Ihya’ Ulumiddin”,Al Imam Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Al-Ghazali Ath-Thusi)

Merindui Purnama


Kawan,
Coba kau lihat langit malam ini
Wajah purnama sedang sendiri
Seperti diriku berteman sepi

Kawan,
Lama kau tak bersua
Bercengkrama dengan cerita kita
Dan bersenandung di bawah sinar purnama

Sesekali larut dalam opini kita yang beda
sempat ada pertengkaran kecil sebab ego kita
Hanya sementara
Dan waktulah yang meredamnya

Kawan,
Kau sering bercerita tentang kehidupan
dan sesekali sebuah pengalaman
kadang tanpa sadar kau bumbui dengan suasana hatimu
nasihat bijak pun keluar dari hati kecilmu

Kawan,
Tawa kita yang membahana
Membuat terkejut purnama
Dengan setia, ia menunggui malam kita

Saat kuperhatikan senyummu
Kau lebih indah dari purnama
Sinarmu lebih menyala
Diatas bibir yang merona

Kawan,
Aku kangen purnama-mu
Tidakkah rasa kengen itu
Menyelam pada dirimu?

Ingatlah,
Saat kita suka duduk di bawah purnama
Disini aku tetap menunggu hadirmu
Sambil berteduh, di bawah purnama malamku

Catatan Kelabu III

lihat dibalik jendela itu
dara menangis dalam diamnya
coba ketuk hatinya
bagian dalam
ada apa gerangan yang menyusahkan?
sepi…
tak ada kata dari bibirnya
hampa…
binar matanya menggenggam air mata
dinda sayang…
kemana perginya pipi merah
saat kau tersenyum?
kemana larinya ceria itu
yang terpancar indah dimatamu?
dara kecil yang mulai dewasa
beban hati jangan kau dekap sendiri
beban pikir tak selamanya ditahan sendiri
lihat kelangit merah
murai terbang dengan indahnya
tak tertekan,
bebas berlarian diangkasa
lepaskan…
sebebas mereka
jernihkan…
sebening embun ditangkai yang basah
la tahzan..

Minggu, 28 Maret 2010

Mengenang-mu Kawan

Diatas langit yang mendung
Berguguran daun jati kering
Kau beranjak pergi, dan berpaling
Tinggalkanku pada sebuah bangku

Satu keputusan yang harus dijalani
Meninggalkan semua yang hampa
Hilang cita-cita yang di ukir bersama
Tinggal kenangan mengikuti kita

Kau ingat…saat kita pertama kali bertemu?
Kau tampak angkuh dan dingin
Kucoba tuk dekati, tuk mencari teman bicara
Sebab sikapku, kau membuka tanganmu

Sejak itu, kita menjadi teman akrab
Dimana ada kau selalu ada aku
Orang bilang, kita dua dara yang tak terpisahkan
Mungkin karena persamaan tujuan

Kau ingat, kau pernah ajak aku ke hutan cinta
Disana kita melepas lelah,
Dengan semangkuk rumput laut merah
Pelepas dahaga

Masih terngiang dibenakku
Saat kita melarikan diri menembus angin
Dan dikantong Cuma sisakan uang seribu,
Bersamamu duniaku menjadi seru
“aku akan selalu merindukan-mu, kawan..”