Rabu, 24 Februari 2010

Nikmatnya Sabar Dan Syukur

“ Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.

Sebagai insan dimuka bumi ini, kita tidaklah jauh dari cobaan dan musibah. Baik yang datangnya dari diri sendiri, keluarga, sanak saudara, tetangga ataupun kerabat. Disinilah ujian Allah SWT kepada hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Orang yang beriman jika mendapatkan musibah atau kesulitan yang datang padanya ia akan bersabar dan ikhlas menerima ketetapan dari-Nya dengan cara tidak berkeluh kesah, ia tetap tenang, tidak merasa sesak maupun bersungut-sungut dan mengeluh kepada sesama manusia, melainkan kembali kepada Allah dengan sikap khusyu’ dan tunduk, berdoa dan merengek kepada-Nya serta berbaik sangka kepada Allah SWT. Sebagai makhluk-Nya hendaknya yakin bahwa Allah SWT tidaklah menurunkan cobaan melainkan akan diangkat derajat seorang hamba, atau akan ditambahkan kebaikannya dan dihapuskan dosa-dosa yang pernah ia lakukan. Sebab manusia adalah tempat salah dan lupa.

Sesungguhnya Allah SWT tidak pernah memberi cobaan kepada seorang hamba agar si hamba celaka. Allah memberinya cobaan semata-mata agar ia teruji kesabaran dan ibadahnya. Karena Allah berhak disembah oleh seorang hamba dalam keadaan susah sekalipun sebagaimana Allah disembah saat si hamba senang. Cobaan tidak hanya yang menyedihkan seperti kesulitan, kemiskinan, penyakit, atau kematian. Akan tetapi bisa berbentuk nikmat duniawi seperti kekayaan, jabatan, kekuasaan, keturunan dan kesenangan(nafsu). Semua itu adalah cobaan yang diberikan Allah SWT kepada hambanya, apakah ia akan bersyukur atau ia akan terlena dan lalai dengan cobaan yang diberikan. Orang yang tidak bersyukur akan dihilangkan nikmatnya dan ditimpa kebinasaan, sedangkan orang yang bersyukur akan mendapat kebaikan dan tambahan. Bukankah telah jelas diterangkan dalam Al-Quranul kariim “ dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu menyatakan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)kepadamu.” (Ibrahim:7)


Hendaknya sebagai hamba haruslah ridho dengan pembagian dari Tuhannya dan mensyukuri-Nya atas nikmat yang diberikan-Nya. Dan hendaknya ia meminta tambahan dari karunia-Nya, karena perbendaharaan langit dan bumi ada dalam genggaman-Nya dan seluruh kebaikan berada ditangan-Nya. Dia lakukan apa yang Dia kehendaki dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Laailahaillaanta subahanaka innikuntu minadz-dzolimiin.

Enter your email address:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar