Rabu, 10 Juni 2009

Renungan

Wajib bagi kita, para wanita kita, istri, anak dan saudari-saudari kita yang kecil maupun yang besar untuk tidak mengikuti ajaran kaum kafir. Janganlah mengikuti mereka dalam segala sesuatu. Baik cara berpakaian, adat perkawinan, di dalam rumah serta cara keluar rumah. Siapakah yang kalian ikuti? Wahai putri-putri dan wanita mukminah, siapakah yang kalian ikuti dan kalian jadikan contoh? Apakah kalian mengikuti orang kafir, yahudi, nasrani, para wanita yang jauh dari jalan Allah?
Janganlah kalian sampai terjerumus, wahai mukminah! Wahai mukminah, siapakah yang telah kalian contoh dan jalan siapa yang kalian ikuti? Dengan siapa kalian berteladan? Janganlah kalian menukar para teladan kalian! Apakah kalian akan menukar sayyidah ahlil jannah dengan kaum kafir! Apakah kalian akan menukar Sayyidah Kodijah yang memperoleh salam dari Allah, dengan kaum yang dilaknat Allah.
Apakah yang telah menimpa kalian wahai saudariku? Berpikirlah secara benar dan serius. Perkara ini bukanlah sebuah lelucon, mainan, ataupun gurauan. Ini perkara agama yang berkaitan dengan akhirat kita! Ini berkaitan dengan keadaan menjelang maut, di dalam kubur, di barzakh dan hari kebangkitan kelak.
Perkara agama ini tergantung pada amal perbuatan kalian, adat, perkataan, dan sikap kalian dalam kehidupan. Siapa suri tauladan kita? Kita telah menukar dan meninggalkan suri tauladan Al-Batul, salah satu bagian dari Rosulullah yaitu Sayyidah Nisa’ Ahlil Jannah dalam adat dan kehidupan kita. Dengan siapa wahai mukminah...! apakah yang ada dibenak kita?
Sesungguhnya hal yang memalukan dan ’aib bagi muslimah dan mukminah adalah tidak memperdulikan sirah (sejarah) Sayyidah Fatimah Az-Zahra. Tidak meniru akhlak dan kebiasaan beliau! Malah kita mencontoh lainnya! Terutama untuk para dzurriyat Rosulullah SAW. Mereka sudah melupakan sirah, akhlak, tata cara mu’amalah dan amal perbuatan beliau lalu mengikuti kaum kafir!
Ya mukminah, bagaimanakah kehidupan kita? Tahun demi tahun berlalu, sampai kapan kita akan berada dalam kelalaian ini? Kita telah menukar ulama dan pembesar kita dengan kaum kafir dan orang yang jauh dari Allah. Saat ini pesta-pesta perkawinan dilaksanakan dengan adat kaum kafir. Mereka saling membanggakan dengan mengadakan pesta perkawinan yang bermegah-megahan, yang bercampur aduk antara laki-laki dan perempuan. Perkawinan semacam itu adalah sesuatu yang buruk, menyimpang dari syari’at Allah dan RosulNya, menimbulkan kemurkaan Allah dan tidak ada berkahnya bagi kedua mempelai dan keluarga mereka. Jauhilah penyelenggaraan pesta perkawinan yang bermegah-megahan dan menyimpang dari syari’at! Apakah kalian tidak tahu bagaimana pesta perkawinan Sayyidah Fatiamh Az-Zahra? Pesta perkawinan putri Rosulullah? Jikam mereka tetap menyelenggarakan perkawinan yang mewah untuk saling berbangga diri yang di dalamnya terdapat hal-hal yang dimurkai Allah, maka mereka akan mendapatkan kesusahan di dunia dan akhirat. Katakan kepada mereka, setelah penjelasan ini tidak adalagi udzur untuk tetap menjalaninya.
Indonesia dahulu terang bercahaya dengan adanya auliya’, kaum shalihin dan orang-orang yang bertakwa. Mereka datang dari tempat yang baik. Tanpa adanya mereka, kondisi indonesia tak sebaik sekarang dan kita tak akan dapat berjalan-jalan seaman sekarang.
Anugerah ini di dapatkan bukanlah dengan mengikuti adat yahudi, nasrani dan dari golongan yang melalaikan Agama Allah atau kelompok yang memberati diri untuk mencari sesuatu yang fana. Namun karena berkah para shalihin dan usaha orang-orang yang shiddiq. Keadaan Indonesia yang baik ini adalah anugerah yang besar dari Allah karena berkat mereka. Ini adalah sesuatu yang membanggakan. Marilah kita kembali kejalan mereka, mengikuti ajaran serta akhlak mereka dan meninggalkan susupan setan dan bala tentaranya.
Wahai wanita, janganlah kalian berpakaian dengan pakaian yang ketat dan menampakkan bentuk tubuh, janggan bangga dengan semua itu! Karena itu penyebab kemurkaan Allah! Ini buktinya Sirah Sayyidah Fatimah Zahra telah terhapus dari benak kalian. Apakah kalian melihat diri kalian lebih agung dari beliau? Dengan car begitu, apakah turun derajat Sayyidah Fatiamah az-Zahra? Diakhirat nanti seluruh manusia, sejak awal penciptaan hingga akhir, akan menundukkan kepalanya saat beliau melewati Shirath. Beliau kan berjalan bak cahaya yang bersinar terang. Ketika di padang mahsyar, akan terdengar suara dari Arasy Allah, ” Wahai manusia, tundukkan kepala kalian dan pejamkan mata kalian karena Fatimah binti Muhammad akan melewati Shirath”.
Apakah kalian tidak ingin berada dibelakang beliau, lewat di shirath bersama beliau dan mengikuti beliau? Kalian telah menukar beliau dengan lainnya. Ketika Rosulullah bertanya kepada putri tercintannya Sayyidah Fatimah az-Zahra, ” Wahai putriku Fatiamah apa yang terbaik bagi wanita?” Sayyidah Fatimah menjawab, ”Yang paling baik bagi wanita adalah tidak melihat dan dilihat oleh laki-laki”. Kemudian Rosulullah mencium kening Sayyidah Fatimah dan berdo’a, ”Ya Allah berkahilah puteriku Fatimah dan para keturunannya”.
Wahai mukminah ingatlah, karena peringatan itu sangatlah bermanfaat. Jauhilah adat-adat yang fana dann dimurkai Allah tersebut. Jauhilah sifat pamer. Sebagaimana dalam hadis, Rosulullah bersabda, ”Barang siapa yang memakai pakaian untuk dipamerkan maka di akhirat nanti akan di hinakan oleh Allah.”

Janganlah berbangga dengan pakaian sutra dan emas. Sesungguhnya orang-orang kafir diberi Allah kenikmatan dunia, namun semua itu adalah kenikmatan yang fana. Mengikuti Fatimah az-Zahra adalah yang lebih mulia.
Ya Allah tanamkanlah dihati kami rasa cinta kepadaMu dan kepada RosulMu Muhammad. Berilah hidayah agar kami dapat mengikuti jalan Rosulullah, jalan Sayyidah Fatimah Az-Zahrah, jalan Ummahatul mukminin dan jalan orang-orang yang engkau ridhai. Dan akhirilah usia kami dengan khusnul Khatimah. Amin.
(disarikan dari ceramah Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz)

Enter your email address:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar